Kamis, 16 Juni 2011

Menjemput Mimpi

Menjemput Mimpi
Oleh : Tedi Kriyanto








Bagi para perempuan pemberani ini, bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi adalah pilihan yang menjanjikan. Karena, membuat keluarga mereka untuk hidup lebih layak adalah keharusan. Tak hanya soal gaji 800 Real, atau setara dengan 1,8 juta rupiah, yang bisa mereka dapat, tapi mereka juga bisa naik haji tanpa mengeluarkan biaya yang mahal.

Lamanya waktu tak menyurutkan mereka untuk terus menjemput mimpinya: melangkahkan kaki untuk hengkang dari tanah kelahiran, tanah yang subur namun gersang untuk mereka.

Dalam lirih hati, mereka tetap menunggu untuk dibe-rangkatkan. Setiap hari mereka menanti, berharap esok ada surat panggilan dan selembar tiket untuk pergi. Penantian mereka panjang, hingga bulanan. Sebab, tidaklah mudah untuk dapat berangkat ke Arab Saudi. Berbagai persyaratan harus dipenuhi. Dari mulai periksa kesehatan, membuat paspor, hingga mengurus visa.
Perasaan cemas pun belum selesai walau mereka sudah diberangkatkan. Mereka harus menjalani tes kesehatan dan pemeriksaan berkas migran setelah berada di Arab Saudi. Jika data migran tidak sesuai dengan yang dilaporkan, mereka langsung dipulangkan.

Di penampungan TKW PT. Bahana Timur Megah, Petamburan, Jakarta selatan, mereka sandarkan cita-cita dan harapan, mencoba untuk memberanikan diri mengubah status ekonomi, memperbaiki kondisi keluarga agar dapat hidup berkecukupan.

“Saya berharap dapat menyekolahkan anak agar bisa kuliah,” tutur Nadhiroh, calon TKW sambil tersenyum.
Nadhiroh adalah satu dari sekian banyak calon TKW yang memiliki niat yang tinggi untuk dapat membahagiakan keluarganya, meskipun banyak media yang memberitakan nasib buruk TKW, ia tidak begitu memedulikannya.

“Kalau niatnya baik, Insya Allah jalannya akan dimudahkan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar